Pancar Lampu Teplok

Berkas cahaya di pekat malam hatiku
Meraba - raba menafsir langkah jalanku
Tak sudi berbuta - buta di tengah gemarlap dunia
Dikeliling jelata tak kenal aksara
Pancar lampu teplok menyala - nyala
Enggan mati untuk masa budaknya
Di atas pintar penguasa umbar janji kosongnya
Tapi dungu jelata setuju berkata "Iya!"
Bandingkan penguasa dan lampu teplok
Ukuran jasanya tanyakan gunanya
Untuk gelap lampu beri terang
Penguasa jawab apa bagi miskin jelata
Harap meraka di atas pundak bahumu
Menanti bijak akal isi otakmu
Bawakan perubahan
Karana bagimu jelata pasrah berkeyakinan
Jadikan cahayamu pancaran sang lampu

Surabaya, 30 Oktober 2009

JST

0 komentar:

Posting Komentar